Jl. Laksda Adisucipto, Papringan, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
TRAINING dan WORKSHOP KURIKULUM OBE 2024

TRAINING dan WORKSHOP KURIKULUM OUTCOME BASED EDUCATION (OBE) 2024

WhatsApp Image 2024-09-11 at 17.13.27

Perkumpulan Program Studi Pendidikan Agama Islam Indonesia (PPPAII) telah menggelar Workshop Kurikulum Outcome-Based Education (OBE) di Hotel Morazen, Yogyakarta, dari 4 hingga 7 September 2024. Kegiatan ini diadakan oleh Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FTIK) UIN Sunan Kalijaga yang menjadi tuan rumah acara ini.


Workshop ini diikuti oleh peserta dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta, serta menghadirkan sejumlah narasumber terkemuka, antara lain Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Noorhaidi Hasan, MA., M.Phil. Ph.D., Prof. Dr. Sukiman, S.Ag., M.Pd., Prof. Dr. Eva Latipah., S.Ag., S.Psi., M.Si., dan Dr. Mohamad Agung Rokhimawan, M.Pd. 


Pada pembukaan workshop, Prof. Eva Latipah yang juga merupakan Ketua Umum PPPAII, menjelaskan bahwa acara ini merupakan langkah strategis untuk merespons perubahan kebijakan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-DIKTI) yang tercantum dalam Permendikbudristekdikti Nomor 53 Tahun 2023. Permendikbudristekdikti tersebut memperkenalkan pendekatan OBE dalam pengembangan kurikulum, yang menuntut perguruan tinggi untuk fokus pada capaian pembelajaran yang jelas dan relevan dengan kebutuhan global.


Ketua umum Prof. Eva Latipah menekankan pentingnya menyelaraskan kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan standar baru ini agar dapat memberikan panduan praktis bagi akademisi, pengelola program studi, dan pemangku kepentingan lainnya. Dia menjelaskan bahwa kurikulum harus dirancang untuk mencerminkan kompetensi yang dibutuhkan oleh industri dan masyarakat agar lulusan siap berkontribusi secara nyata.


Lebih lanjut, Prof. Eva Latipah menggarisbawahi bahwa perubahan dalam Permendikbudristekdikti ini berdampak besar pada sistem akreditasi perguruan tinggi. Proses akreditasi kini berfokus pada pencapaian hasil konkret dari lulusan, bukan hanya pada input dan proses. Perguruan tinggi diharapkan menunjukkan bukti implementasi OBE yang efektif untuk meningkatkan relevansi lulusan dengan pasar kerja.


Sementara itu, Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Noorhaidi Hasan, dalam sambutannya pada prosesi pembukaan workshop, menyoroti tantangan besar dalam dunia pendidikan tinggi di Indonesia. Ia mencatat bahwa perubahan kurikulum di Indonesia, seperti KTSP, KBK, KKNI, MBKM, dan kini OBE, sering terjadi.


Prof. Noorhaidi Hasan juga mengutip data yang menunjukkan bahwa sekitar 1,28 juta lulusan perguruan tinggi, atau 13 persen dari total pengangguran terbuka di Indonesia, masih mengalami kesulitan dalam memasuki dunia kerja. Pemerintah berupaya untuk memperbaiki kondisi ini dengan memastikan bahwa perguruan tinggi tidak hanya mendidik mahasiswa tetapi juga menghasilkan lulusan yang siap bekerja dan menerapkan ilmu, keterampilan, serta pengetahuan mereka untuk pembangunan Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.


Ia menambahkan bahwa perubahan kurikulum seharusnya tidak hanya terfokus pada aspek administratif dan birokratis, tetapi juga harus mempertimbangkan tujuan dan substansi kurikulum yang lebih mendalam, guna menciptakan generasi yang kuat, berpengetahuan, dan siap menghadapi tantangan masa depan.